Komunitas

Pendopo Street
Sebetulnya tidak ada yang tau persis kapan pertama kali Pendopo Street terbentuk & bisa eksis sampai sekarang. Pada tahun 2002 dua orang mempunyai hobi & visi yang sama kelak adalah cikal bakal terbentuknya Pendopo Street. Mereka adalah Mind & Nopex. Mereka yang pertama kali merintis, awalnya mereka nongkrong di alun-alun temanggung sebelah selatan. Tetapi kerena merasa tidak nyaman & berkeinginan untuk mencari tempat yang lebih baik akhirnya mereka hijrah disitu. Entah siapa yang mempunyai ide untuk menyingahi Pendopo Pengayoman di sebelah utara alun-alun. Seiring berjalanya waktu semakin lama semakin banyak yang ikut menjadi penjaga trotoar,hehe.. Sepeda yang mereka gunakan belum seperti BMX jaman sekarang. Ada yang memang sudah punya jadi, beli dari took, atau membuat freme sendiri, besi yang di gunakanpun beraneka ragam dan yang paling extrim ada yang membuatnya dengan besi jemuran,hahaha.. ringan tapi mudah patah.
                Seiring berjalanya waktu anggotapun bertambah, dari yang benar-benar memang hobi sepeda atau yang Cuma sekedar nongkrong. Hampir setiap sore mereka melakukan atraksi yang boleh di bilang extreme karena di lakukan di jalan. Waktu itu sepeda motor belum banyak seperti sekarang, beberapa kali mereka hamper tertabrak kendaraan bermotor. Akhirnya mereka memilih tempat yang lebih aman, SMEA NEGERI. Tapi itupun tidak berlangsung lama karena mereka lebih nyaman di pendopo walaupun beresiko.
                Tonggak awal Pendopo Street adalah pembatan kaos perdana pada tanggal 25 juni 2003. Mereka menambahkan Street d belakang kata Pendopo, karena pada waktu itu Street adalah aliran BMX  yang sedang trend. Sampai sekarang setiap tanggal 25 juni diperingati sebagai ulang tahun Pendopo street. Banyak suka duka yang di alami mereka menempati trotoar tersebut, dari gangguan preman, anak-anak komunitas lain yang tidak suka. Pernah juga mereka berurusan dengan aparat keamanan karena ada seseorang yang mencoba membuat masalah dengan mereka, tapi itu semua bisa di selesaikan secara baik-baik. Pernah juga ada yang tertarik dengan mereka dan bermaksut menyeponsori,  tapi karena mereka merasa belum sanggup untuk memenuhi keinginan sponsor terpaksa tawaran itu ditunda. Mereka lebih memilih tanpa sponsor karena bisa lebih bebas& tidak terikat dan itulah pilihan mereka sampai sekarang.
                Masalah tempat menjadi kendala utama, sempat mereka vakum agak lama karena merasa tidak  ada peningkatan yang berarti. Tapi mereka terus berdoa andai saja ada tempat yang lebih baik, dan akhirnya doa mereka terkabul. Sekarang di depan pendopo ada 2 lapangan di kanan dan kiri. Dengan adanya tempat tersebut mereka menjadi lebih giat untuk meningkatkan kualitas atraksi BMX mereka. Walaupun mereka kaum minoritas dan Cuma sedikit yang benar-benar berjiwa rider, tapi mereka tidak pernah merasa minder, lebih baik sedikit tapi berkualitas. Semangat mereka terus membara untuk mewujudkan keinginan menjadi rider-rider yang lebih baik.
EAST MANDIRI STREET CREW

Berbicara tentang perkembangan music di kota Parakan, khususnya music hardcore dan sejenisnya, tak bisa lepas dari scene satu ini, EAST MANDIRI STREET CREW.
Berawal dari sekelompok teman yang sama-sama menyenangi music hardcore dan sering ngumpul bareng, dan pada akhirnya nemuin satu tempat yang dirasa asyik buat nongkrong, yaitu di depan bank mandiri di depan RSK Ngesti Waluyo, karena dirasa ramai dan sering banyak kimcil berseliweran disana sehingga mata segar. Haha..  
Di tempat inilah kami saling bertukar pikiran, bercanda dan bekerja sama sehingga tercipta hubungan pertemanan yang erat.. (halah bahasane) haha.. Namun tak hanya melulu hardcore yang kami omongin disini, pokoke ngomong ke opo wae ok, sing penting aseeek… haha.. karena dari pertemanan yang erat, akan menghasilkan hal2 hebat.. dan semoga dari tempat ini akan muncul karya2 brilian dalam bidang music, khususnya hardcore…  Kita tunggu saja…
WE ALWAYS STAND AS ONE, BROTHERHOOD IS ALWAYS IN OUR BLOOD
 
SEKDA SKATEBOARDING
SKATEBOARDING, Mungkin terdengar sedikit agak aneh bagi orang awam  tentang olahraga yang satu ini, olahraga extreme dari negeri paman sam, Amerika serikat pada tahun 1940an yang bisa mengandung resiko dan tidak semua orang dengan mudah melakukannya.
SEKDA SKATEBOARDING, Adalah sebuah komunitas dimana beranggotakan orang-orang yang memiliki hobi dan kesenangan pada olah raga skateboarding di kota tembakau, Temanggung. Bertempat di jalan depan kantor dinas seketariat daerah Temanggung para skateboarder(pemain skateboard) berlatih setiap sore hari diantara kesemrawutan kota mencoba untuk membuang kringat mendapatkan sebuah trick flip, slide maupun grind. Dalam skateboard banyak sekali yang didapat tidak hanya badan yang fit dengan berolahraga tetapi juga menambah FRIENDSHIP dan lebih menghargai proses karena didalam bermain skateboard dibutuhkan kesabaran untuk bisa mengendalikan papan. Dengan alat seadanya dengan box n rail yang dibuat secara patungan dari anak anak pecinta skate di Temanggung untuk mengasah trick2 mereka karena belum adanya sentuhan dari  pemerintah untuk memberikan sedikit perhatian bagi olahraga semacam skateboard untuk membuatkan sebuah skatepark khusus untuk bermain skateboard.
Sekda skateboard terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung dan minat di dalam bidang skateboard tanpa memandang apa yang kamu sembah,bagaimana bau dan warna kulit n rambutmu atau genre musik apa yang kamu anut dari metal cadas sampai mellow total bukan jadi masalah, in here SKATE FOR FUN, SO LET'S JOIN AND SHERD UR BOARD. 


CEC ( Widjokongko English Community) _Amorphous Somnambulist

Amorphous…
Widjokongko English Community (CEC) adalah sebuah komunitas diskusi berbahasa inggris di Temanggung. Peletakan nama widjokongko disini merupak an representasi dari pemuka diskusi tersebut, yakni Djarot Widjokongko. Kawan Widjo sebenarnya ttelah lama membuat komunitas semacam ini di temanggung, tapi penamaan WEC (saat itu), bermula dari pertemuan kami (SAya dan usna kepsek Komunitas Belajar Cendikia Mandiri), untuk belajar bersama guna melawan arus RSBI dan teknik pengajarannya di tahun 2008.
WEC pada awalnya beranggotakan crew Cendikia Mandiri, sekaligus dalam pertemuan itu diguakan untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan baik dari tingkat local, regional, nasional maupun internasional. Setelah lama kemudian kami bertemu dengan kawan-kawan baru seperti Chendy yang kemudian membawa kami bertemu denan lebih banyak kawan lagi.
Perubahan nama WEC menjadi CEC dikarenakan pada kesukaan kawan-kawan mengkonsumsi ciu, sehingga berubahlah huruf terdepan dalam singkatan itu walau dalam kepanjangannya tetap meletakkan nama Widjokongko, sebagai peletak dasar Pergerakan.
Tujuan dari komunitas ini sebenarnya sedeerhana, kami hanya ingin belajar bersama, berpikir bersama, membahas sesuatu bersama-sama dengan hati yang riang karena disini kami tidak harus tereduksi dengan seragam, strata baik sosial maupun pendidikan apalagi agama. Karena hanya ada dua syarat dalam komunitas ini yakni Ingin dan hidup.
Kami yangterus bergerak dan terus berproses untuk tetap dinamis dalam bermetoda.
Somnambulist..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar